Korban tewas akibat gempa dahsyat di Turki telah meningkat menjadi 5.434

ANKARA (ANTARA) – Korban tewas akibat gempa kuat di Turki naik menjadi 5.434 pada Selasa (7/2), sementara jumlah korban luka naik menjadi 31.777, kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca.

“Kondisi cuaca sangat buruk. Petugas penyelamat hampir tidak bisa mencapai daerah yang hancur,” kata Koca dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.

Koca menambahkan, tim SAR masih mencari korban selamat yang terjebak di zona gempa.

Sementara itu, Akar mengatakan Angkatan Bersenjata Turki kembali mengirim sembilan batalyon komando dari unit militer di Turki barat ke zona yang dilanda gempa, bersama dengan empat batalyon dari Siprus utara untuk membantu korban gempa.

Sebanyak 7.500 tentara terlibat dalam upaya penyelamatan korban gempa dan 1.500 tentara lainnya akan bergabung pada Rabu (8/2), kata menteri pertahanan Turki.

Dia menambahkan bahwa semua unit militer, markas besar dan garnisun di zona gempa sepenuhnya terbuka untuk umum.

Korban tewas bisa bertambah karena hampir 6.000 bangunan rata dengan tanah, ditambah cuaca dingin dan beberapa gempa susulan menghambat upaya penyelamatan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (7/2) telah mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 wilayah yang dilanda gempa di negara itu.

Sebelumnya, gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Provinsi Kahramanmaras di selatan Turki pada Senin (6/2) pukul 04:17 waktu setempat, disusul gempa bermagnitudo 6,4 beberapa menit kemudian di Provinsi Gaziantep, Turki selatan, dan gempa susulan bermagnitudo 7,6. terjadi pada pukul 13:24 waktu setempat di Kahramanmaras.

Utusan: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
HAK CIPTA © ANTARA 2023