Home » Blog » Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru terdeteksi selama 1,5 jam

Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru terdeteksi selama 1,5 jam

Marketpulsamurah.com, Magetan – Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru terdeteksi selama 1,5 jam

#Getaran #banjir #lahar #dingin #Gunung #Semeru #terdeteksi #selama #jam
[ad_1]

Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) – Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru terdeteksi selama 5.400 detik atau 1,5 jam akibat hujan deras yang mengguyur kawasan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu pada Selasa.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Gunung Sawur, Mukdas Sofian dalam laporan tertulisnya menyebutkan, pantauan seismik aktivitas Gunung Semeru periode 7 Februari 2023 pukul 12.00 – 18.00 WIB menunjukkan adanya getaran gempa.

“Terjadi dua getaran banjir dengan amplitudo 15-20 mm dan gempa berdurasi 4.920-5.400 detik,” katanya di Lumajang.

Selain getaran banjir lahar dingin, juga terekam 18 letusan dengan amplitudo 20-22 mm dan durasi gempa 70-130 detik, kemudian tiga harmonik dengan amplitudo 7-10 mm dan durasi gempa 85- 310 detik, serta satu kali gempa tektonik dengan amplitudo 25 mm.

Baca juga: Gunung Semeru meletus dengan awan panas jatuh hingga 6 km

“Pengamatan secara visual, Gunung Semeru tertutup kabut. Asap dari kawah tidak terpantau, cuaca mendung hingga hujan, angin sedang hingga sedang di arah utara dan barat,” ujarnya.

Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang masih berstatus Level III atau Waspada, sehingga masyarakat diimbau untuk mengikuti rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang mengatakan, pihaknya selalu menerima laporan adanya aktivitas vulkanik di ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).

“Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 13 km dari puncak (pusat erupsi),” katanya.

Baca juga: Gunung Semeru kembali meletus dengan ketinggian letusan 700 meter

Di luar jarak itu, masyarakat juga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari sempadan sungai (sungai sempadan) sepanjang Besuk Kobokan karena dapat terkena dampak perluasan awan panas dan aliran lahar yang jauh. 17 km dari puncak.

“Masyarakat di Semeru juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lemparan batu (pijar),” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi Tetesan Awan Panas (APG), guguran lahar, dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang mengalir di puncak Gunung Semeru.

“Khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang menjadi anak sungai Besuk Kobokan,” ujarnya.

Baca juga: Gunung Semeru kembali meletus disertai gemuruh dan jatuh

Pendeta : Zumrotun Solichah
Editor: Risbiani Fardaniah
HAK CIPTA © ANTARA 2023

[ad_2]
#Getaran #banjir #lahar #dingin #Gunung #Semeru #terdeteksi #selama #jam Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru terdeteksi selama 1,5 jam

source: sumber

Pagaran RT 24/RW 04 Nguntoronadi, Magetan – Jawa Timur 63383

NIB : 1246000101469
No. SK : AHU-0002860-AH.01.14

About

Tentang Kami
Hubungi Kami
Tanya Jawab

Privacy

Terms & Condition
Privacy Policy
Refund Policy

© 2025 Allright reserved. CV. Market Chip Multiguna