Ketua OIKN menerima kunjungan Dubes Swiss ke IKN

Jadi, seperti segitiga ekonomi, Nusantara akan berkembang bersama kedua kota ini.

Jakarta (ANTARA) – Kepala Otoritas Ibukota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menerima kunjungan Duta Besar Swiss untuk Republik Indonesia Olivier Zehnder dan Kepala Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Swiss Heinrich Schallenberg di Kantor OIKN bertempat di pemukiman pekerja bangunan di IKN Nusantara.

“Pemerintah Swiss adalah mitra yang baik bagi kami. Mereka juga ingin melihat kerja sama apa yang bisa dilakukan terkait pengembangan IKN,” kata Dirjen Amerika dan Eropa Kemlu RI Umar Hadi dalam keterangannya di Jakarta , Rabu.

Menurut Umar Hadi, pemerintah Swiss ingin datang langsung ke lokasi dan melihat pembangunan IKN.

Ketua OIKN Bambang Susantono menyambut baik kedatangan Pemerintah Swiss ke IKN.

“Tentu kami sangat senang, melihat adalah percaya,” kata Bambang Susantono.

Bambang juga didampingi pejabat OIKN antara lain Wakil Ketua OIKN Dhony Rahajoe, Sekretaris OIKN Jaka Santos, Deputi Pengendalian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna A. Safitiri, dan juru bicara OIKN Diani Sadiawati.

Bambang menjelaskan, posisi IKN nantinya akan menjadi penggerak ekonomi bagi dua kota besar terdekat, yakni Balikpapan dan Samarinda.

“Jadi, seperti segitiga ekonomi, Nusantara akan berkembang bersama kedua kota tersebut,” ujarnya.

Tujuannya, lanjut Bambang, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan meningkat, dan pada tahun 2045 Indonesia menjadi negara dengan penduduk berpendapatan tinggi (negara berpenghasilan tinggi).

Bambang mengatakan ada sembilan penggerak ekonomi nusantara antara lain wilayah inti pemerintah (6.671 hektar), Pusat Ekonomi dan Keuangan (IKN Barat seluas 17.206 ha), Kawasan Energi Baru dan Terbarukan (IKN Selatan seluas seluas 6.753 ha), Pariwisata. Area (IKN Timur dengan luas 9.671 ha). ), Kawasan Pendidikan (IKN Utara seluas 12.607 ha), Pusat Riset dan Inovasi (IKN Timur seluas 3.720 ha).

Menurut Bambang, IKN Nusantara dibangun dengan konsep Forest City. Ini adalah langkah Indonesia untuk mengurangi perubahan iklim. 65 persen kawasan IKN Nusantara akan menjadi hutan tropis melalui reboisasi, 10 persen menjadi kawasan taman dan produksi pangan, dan 25 persen menjadi kawasan perkotaan.

“Tujuan Nusantara akan kota netral karbon tahun 2045,” katanya.

Bambang juga mengatakan banyak peluang investasi di IKN seperti jalan tol, ekosistem smart city, energi rendah karbonpengembangan Bandara Sepinggan, serta ekowisata.

“Saat ini sudah ada tiga investor yang siap masuk untuk membangun perumahan bagi PNS, dan sudah ada 90 investor yang sudah menandatangani LoI,” ujarnya.

Baca juga: Ketua OIKN: Insentif investasi PP IKN keluar dua minggu lagi
Baca juga: Bahlil siap sambut investasi Space X di IKN Nusantara

Duta Besar Swiss untuk Indonesia Olivier Zehnder terkesan dengan rencana dan visi misi IKN.

Mereka juga sangat antusias dengan konsep IKN, khususnya sebagai kota hutan.

Zehnder juga menyampaikan ketertarikannya untuk menjajaki kerjasama di berbagai bidang, khususnya kerjasama ekonomi terkait pengembangan IKN.

“Saya akan bantu bawa pengusaha kita ke IKN,” kata Zehnder.

Selain itu, menurut Zehnder, pemerintah Swiss juga bersedia mentransfer pengalaman untuk memberdayakan pendidikan, termasuk di bidang pariwisata.

“Kami memiliki banyak akademisi, peneliti dan perusahaan yang ahli dalam membantu IKN. Setelah kunjungan ini tentu akan segera kami tindaklanjuti,” kata Zehnder.

Dalam kunjungannya ke IKN, delegasi Dubes Swiss juga berkeliling melihat berbagai perkembangan perkembangan di IKN.

Diketahui sembilan dari 22 bangunan rusun rumah pekerja (HPK) siap digunakan. Kawasan ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti masjid, klinik, dan tempat makan.

Reporter: Sella Panduarsa Gareta
Editor: D.Dj. Kliwantoro
HAK CIPTA © ANTARA 2023